Particulate Matter (PM) merupakan jenis polutan berbahaya dengan berbagai ukuran, yang dapat mengakibatkan tingginya kematian akibat pajanan polusi udara. Particulate Matter <2,5µm (PM2.5) atau yang disebut dengan fine particle merupakan salah satu jenis partikulat yang berukuran sangat kecil dan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Apabila terhirup ke dalam tubuh dapat berpenetrasi ke dalam saluran pernapasan bawah serta dapat melewati aliran darah. Gangguan kesehatan yang muncul adalah iritasi mata, batuk, riak, sesak napas hingga kematian. Penelitian ini bertujuan untuk Menganalisis kosentrasi respirable debu particulate matter (PM2,5) di udara ambient dan gangguan kesehatan pada masyarakat di pemukiman sekitar PLTU. Rancang bangun penelitian yang digunakan adalah cross-sectional. Penelitian dilaksanakan di Pemukiman sekitar PLTU Kota Tidore Kepulauan, dengan besar sampel 30 responden kelompok terpajan dan 30 responden kelompok tidak terpajan. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan program statistik uji regresi logistik. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kosentrasi PM2.5 di udara ambient pada pemukiman kelompok terpajan didapatkan nilai 26,77 µg/m3 , sedangkan pada kelompok tidak terpajan adalah 17.22 µg/m3 .Gangguan kesehatan pada kelompok terpajan adalah batuk (70%) dan iritasi mata (47%), sedangkan pada kelompok tidak terpajan menunjukan adanya gangguan kesehatan berupa batuk dan riak (10%).Terdapat nilai signifikansi = 0,05 (p < 0,05), dengan Exp (B) = 1,174. Penelitian ini menyimpulkan adanya pengaruh yang signifikan antara kosentrasi PM2.5 di udara ambient terhadap gangguan kesehatan.Â
Copyrights © 2019