Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris serta menganalisis pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi luas pengungkapan sukarela dan implikasinya dalam meminimalisasi terjadinya asimetri informasi dalam konteks goodcorporate governance. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sub sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sampai dengan tahun 2017 yang mengeluarkan laporan keuangan tahunan yang diaudit untuk tahun 2015, 2016, dan 2017. Pemilihan sampel penelitian didasarkan pada metode nonprobability sampling tepatnya metode purposive sampling, yaitu pemilihan sampel berdasarkan kesesuaian karakteristik dengan kriteria sampel yang telah ditentukan sebelumnya, yang menghasilkan 23 sampel tahun 2015-2017. Penelitian ini dilakukan dengan dua analisis regresi linear terpisah, tahap pertama merupakan regresi linear berganda dan analisis tahap kedua merupakan analisis regresi linear sederhana.Hasil penelitian ini menjelaskan pada model penelitian tahap pertama, porsi kepemilikan saham publik berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan sukarela.Likuiditas perusahaan berpengaruh negatif terhadap luas pengungkapan sukarela.Sedangkan umur listing dan ukuran Kantor Akuntan Publik (KAP) tidak berpengaruh terhadap luas pengungkapan sukarela.Selanjutnya untuk model penelitian tahap kedua, variabel luas pengungkapan sukarela terbukti memiliki pengaruh negatif terhadap asimetri informasi.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019