Penaksiran sumber daya dalam suatu proses penambangan batubara didapatkan melalui perhitungan dan analisis data eksplorasi detil. Data ini diperoleh dengan metode pemboran dan pemetaan geologi. Penaksiran sumber daya dilakukan untuk mengetahui taksiran jumlah tonase sumber daya batubara. Hasil taksiran selanjutnya digunakan untuk perhitungan stripping ratio pada lahan tersebut untuk mengetahui keekonomian bahan tambang. Hasil yang diperoleh dapat menentukan kelayakan suatu tambang untuk di eksploitasi. Pada proses pengeboran terdapat istilah borehole deviation, yaitu deviasi atau simpangan miring dari suatu target lubang bor. Selama ini, pengeboran tegak lurus selalu dinyatakan memiliki kemiringan 90°. Asumsi tersebut sebenarnya tidak tepat. Kemiringan lubang bor yang dinyatakan tegak lurus ternyata memiliki nilai bervariasi. Oleh karena itu, survei kemiringan lubang bor perlu dilakukan untuk mengetahui kemiringian lubang bor secara akurat. Nilai dip dan azimut lubang bor turut berperan sebagai parameter penting dalam meningkatkan akurasi perhitungan cadangan. Berdasarkan hasil uji coba terhadap penggunaan sensor gyroscope-accelerometer-heading dijital pada pengeboran eksplorasi di wilayah Separi diperoleh adanya peningkatan hasil perhitungan cadangan batubara.
Copyrights © 2016