Kitab al-Durr al-Nafis karya Muhammad Nafis al-Banjari merupakan salah satu kitab tasawuf yang menjadi polemik di kalangan ulama Banjar untuk boleh atau tidaknya diajarkan kepada masyarakat.Dilihat dari sisi ajaran tasawuf, kitab ini membahas ajaran tentang kemutlakan Zat Tuhan, masalah penciptaan makhluk (alam), konsep manusia, maqam-maqam pendekatan diri kepada Tuhan, dan maqam fana-baqa.Kitab ini ditulis secara objektif ilmiah karena mencantumkan sumber-sumber pendapat dari para sufi terkenal dan memisahkannya dari pendapat pribadi, sehingga dapat dikatakan kitab ini sebagai Buku Daras bagi murid-muridnya. Selain itu, terungkap pula kuat keinginan penulis untuk mengkombinasikan secara harmonis antara tasawuf sunni dan tasawuf falsafi, tanpa menggugurkan taklif syari kepada hamba.Satu kelemahan terjadi pada bagian penutup, yaitu tidak terdapatnya rangkuman atau simpulan dari penulis. Uraian yang terdapat dalam bagian penutup ternyata diisi dengan persoalan baru yang lebih pelik, yaitu mengenai martabat tujuh dan pernyataan-pernyataan tokoh sufi falsafi (Ibn Arabi dll.), sehingga mengesankan bahwa itulah simpulan bahasan kitab atau pendapat Muhammad Nafis. Itulah sebabnya sebagian ulama menolak ajaran kitab ini karena dinilai menganut paham wahdat al-wujud.
Copyrights © 2010