Penggunaan mikroba sebagai pupuk hayati untuk meningkatkan produktivitas tanaman merupakan tindakan budidaya yang efisien, ramah lingkungan dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk pupuk hayati konsorsium yang berasal dari akar bambu (PHK-AB), akar rumput gajah (PHK-ARG) dan pupuk hayati konsorsium Bion Up (PHK-Bion Up) dengan konsentrasi berbeda terhadap populasi total jamur dan bakteri; dan ketersediaan unsur hara makro pada tanah entisol setelah tanaman sawi. Perlakuan yang dicobakan adalah tanpa perlakuan (kontrol); aplikasi PHK-Bion UP, PHK-AB dan PHK-ARG masing-masing dengan dengan konsentrasi 1%, 1,5%, dan 2%. Hasil penelitian ditemukan bahwa pemberian pupuk hayati konsorsium Bion UP, pupuk hayati asal akar bambu dan pupuk hayati konsorsium asal akar rumput gajah dapat : (1) menurunkan populasi total jamur tetapi meningkatkan populasi total bakteri; (2) pH dan kandungan N-total tanah tidak mengalami perubahan; (3) kandungan P2O5 dan K2O tersedia tanah mengalami peningkatan. Pnelitian ini menjelaskan bahwa perbedaan konsentrasi antara pupuk hayati tidak memberikan pengaruh terhadap populasi total jamur dan bakteri, pH, kandungan N-total, dan kandungan P2O5 dan K2O tersedia tanah.Kata kunci: akar bambo, akar rumput gajah, biokontrol, pupuk hayati.
Copyrights © 2019