Latar Belakang: Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang paling efektif dalam upaya mencegah morbiditas dan mortalitas pada anak. Belakangan ini telah terjadi perubahan dalam pola penyakit, sehingga saat ini IDAI telah menambahkan beberapa rekomendasi imunisasi anjuran untuk balita yang terdiri dari MMR, Hib, Tifoid, Varicella, Hepatitis A, Influenza, PCV, Rotavirus, dan Japanese Ensefalitis. Namun pada kenyataannya masih banyak ibu yang tidak memberikan imunisasi yang dianjurkan kepada balita merekaTujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dan persepsi ibu dengan pemberian imunisasi anjuran pada balita.Metode: Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain cross sectional. Sampel yang dugunakan sebanyak 139 responden yang memiliki balita di Klinik Raisha Yogyakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah consecutive sampling. Analisis data bivariat menggunakan uji chi-square. Analisis data multivariat menggunakan uji ANCOVA.Hasil: Ada hubungan antara persepsi ibu dengan imunisasi yang dianjurkan untuk balita dengan p <0,05. Tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan imunisasi yang dianjurkan untuk balita dengan p> 0,05. Riwayat pendidikan ibu, total pendapatan keluarga, dan persepsi ibu merupakan faktor-faktor yang memengaruhi pemberian imunisasi anjuran pada balita.Kesimpulan: Ibu adalah ujung tombak keberhasilan pemberian imunisasi anjuran pada balita. Kurangnya pengetahuan ibu tentang pemberian imunisasi anjuran pada balita menunjukkan bahwa perlu adanya sosialisasi dari petugas kesehatan kepada ibu tentang manfaat imunisasi anjuran pada bayi agar dapat membantu mengurangi angka morbiditas dan mortalitas pada bayi dan balita di Indonesia.
Copyrights © 2019