Bakteri Salmonella typhi penyebab demam tifoid menghasilkan endotoksin yang bersifat pirogenik, apabila masuk kedalam tubuh dapat menyerang organ-organ tubuh seperti hati. Kerusakan hati pada penderita tifoid berupa perubahan hepatomegali, ikterus, biokimia, dan histopatologis sehingga kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) meningkat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dengan Lama Demam Penderita Demam Tifoid Anak Di RSUD Kota Kendari. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Analitik Observasional dengan rancangan Cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita demam tifoid anak bulan Mei sampai Juli 2018 sebanyak 28 orang, pengambilan dilakukan dengan teknik Accidental Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 22 orang. Metode analisis menggunakan uji Statistik Korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dengan Lama Demam Penderita Demam Tifoid Anak Di RSUD Kota Kendari. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji statistik Korelasi Spearman yang mempunyai nilai signifikan yaitu 0,05 dimana hasil SGPT sig 0,589 dan hasil SGOT 0,353 yang menunjukan H0 diterima. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan kadar Serum Glutamic Pyruvic Transaminase (SGPT) dan Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase (SGOT) dengan Lama Demam Penderita demam Tifoid Anak Di RSUD Kota Kendari.
Copyrights © 2019