Self care diabetes adalah tindakan yang dilakukan seseorang untuk mengontrol diabetes yang meliputi tindakan terapi obat dan pencegahan terhadap komplikasi. Pengukuran aktifitas self care diabetes meliputi pengaturan diet (pola makan), latihan fisik, monitor gula darah, dan terapi obat. Tujuan penelitian  mengetahui supportif educative system dapat meningkatkan kemandirian klien diabetes melitus tipe 2 di kecamatan Mergangsan, kota Yogyakarta. Metode penelitian ini menggunakan desain quasi experimental pre ? post test control group. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kecamatan Mergangsan, yaitu kelurahan Wirogunan dan Brontokusuman. Jumlah sampel sebanyak 82 responden (41 kelompok intervensi dan 41 untuk kelompok kontrol). Metode yang dilakukan dengan ceramah dan pemberian modul tentang  aktifitas self care diabetes. Penelitian ini yang dilakukan selama 1 bulan, intervensi supportif educative system dilakukan 1 kali pada minggu pertama dalam waktu 120 menit pada kelompok intervensi. Hasil penelitian dengan uji Wilcoxon test kelompok intervensi didapatkan nilai bermakna (p=0,002), terdapat perbedaan kemandirian antara sebelum dan sesudah diberikan supportif educative system. Pada kelompok kontrol didapatkan nilai tidak bermakna (p=1,000), tidak terdapat perbedaan kemandirian antara sebelum dan sesudah diberikan supportif educative system. Uji beda Mann Whitney diperoleh nilai bermakna (p=0,020) terdapat perbedaan kemandirian antara kelompok intervensi dan kelompok control. Simpulannya:  supportif educative system dapat meningkatkan kemandirian pada klien diabetes melitus tipe 2. Kata Kunci: Kemandirian, Diabetes Melitus Tipe 2, Pendidikan Kesehatan Self Care Diabetes
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2014