Pembangunan bendungan sangat erat kaitannya dengan pertimbangan keamanan dari resiko keruntuhan bendungan. Salah satu faktor keruntuhan bendungan adalah rembesan yang tidak termonitoring dan terkendali. Rembesan dapat terjadi pada pondasi bendungan maupun tubuh bendungan. Pada bendungan tipe urugan, rembesan yang membawa material mengindikasikan proses piping berlangsung, jika piping tidak dikendalikan pada skala tertentu dapat berakibat pada runtuhnya bendungan. Rembesan pada bendungan tipe urugan homogen dapat dikendalikan salahsatunya dengan pembuatan dinding halang. Dinding halang pada umumnya dilakukan pada pondasi bendungan untuk memperbaiki kondisi lapisan tanah yang porus, namun dapat juga diaplikasikan di tubuh bendungan (bendungan terbangun) untuk mengendalikan rembesan. Salahsatu metode pembuatan dinding halang adalah pembuatan puritan pada tubuh bendungan, dilanjutkan memasukkan beton plastis atau bentonite yang berfungsi sebagai lapisan kedap air. Pemilihan metode tersebut dipengaruhi oleh kebutuhan kedalaman dan kondisi bangunan disekitarnya. Pada pelaksanaan dinding halang di bendungan Penjalin, metode drilling dipilih dengan pertimbangaan lokasi pekerjaan yang dekat dengan menara intake.
Copyrights © 2020