Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis
Vol 18 No 1 (2018): Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS BAMBU APUS (Gigantochloa apus Kurz) DI KABUPATEN TRENGGALEK PROPINSI JAWA TIMUR

Sugeng Eko Santoso (Magister Agribisnis Program Pascasarjana Universitas Islam Kadiri Kediri)



Article Info

Publish Date
11 Mar 2020

Abstract

Bambu apus (Gigantochloa apus Kurz) merupakan salah satu Hasil Hutan Bukan Kayu yang memiliki prospek sangat menjanjikan bila dikembangkan dalam skala yang luas, tanaman bambu tersebut memiliki potensi ekonomi dan ekologi yang relatif tinggi. Secara ekonomi, dimanfaatkan untuk bahan bangunan, bahan baku pembuatan kerajinan tangan dan peralatan rumah tangga. Sedangkan secara ekologi untuk tanaman konservasi dan reboisasi, menyerap karbondioksida serta untuk melindungi daerah aliran sungai dari kerusakan. Pengembangan jenis bambu apus sampai dengan saat ini masih belum bisa optimal, hal ini dikarenakan budidaya bambu tersebut masih bersifat sederhana serta pengembangan produk bambu apus yang masih bersifat lokal. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Maret sampai mei 2017. Lokasi penelitian di Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek yang berdasarkan pada hasil pengamatan serta data pendukung bahwa didaerah tersebut terdapat tanaman bambu apus pada lahan milik rakyat. Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif. Pendekatan yang digunakan adalah studi kasus yakni pendekatan penelitian yang penelaahannya diarahkan kepada suatu kasus secara intensif, mendalam serta komprehensif. Populasi penelitian adalah petani pemilik tanaman bambu apus, dengan pengambilan sampel sebanyak 15 orang petani secara acak di tiga Desa. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan sekunder. Metode analisa data yang digunakan adalah analisis SWOT. Analisis ini merupakan identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan suatu strategi dengan dasar pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strenght) dan peluang (oppurtunities) namun secara bersamaan bisa meminimalkan kelemahan (weakneses) dan Ancaman (threats). Hasil penelitian berdasarkan analisis`SWOT, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan agribisnis bambu apus (Gigantochloa apus Kurz) di Kabupaten Trenggalek alternatif yang paling tepat yaitu dengan menggunakan strategi SO karena mempunyai nilai tertinggi yaitu sebesar 3,569. Artinya pada strategi ini menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang agar petani mampu mengembangkan agribisnis bambu apus sehingga akan dapat untuk meningkatkan pendapatan secara optimal, dengan alternatif sebagai berikut :1) Kesesuaian agroekologi dan didukung ketersediaan bibit tanaman bambu yang memiliki sifat unggul dan tersedianya sarana produksi tanaman akan dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tanaman bambu apus 2) Sumber Daya Manusia yang berkualitas akan lebih mudah untuk beradaptasi terhadap teknologi pengembangan bambu apus 3) Adanya kelembagaan masyarakat pengelola bambu akan dapat membantu dalam menentukan strategi pemasaran 4) Kebijakan pemerintah daerah dengan memberikan fasilitas modal usaha serta sarpras akan mendorong perkembangan usaha bambu apus dan segala turunannya.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

agribisnis

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Economics, Econometrics & Finance

Description

Manajemen Agribisnis: Jurnal Agribisnis This journal is expected to help the agribusiness practitioners, policy makers, lecturer, students, and other people to get better understanding of the situation and condition of Indonesian agribusiness. Especially, benefit for the Indonesian agribusiness ...