Kulit mempunyai fungsi untuk melindungi dari pengaruh luar. Sabun merupakan kebutuhan yang berguna untuk mandi, dan pembersih kebutuhan lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri fraksi metanol-air dan formulasi sabun cair fraksi metanol-air daun mangkokan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis, serta konsentrasi formula sabun cair terbaik dari hasil uji evaluasi. Daun mangkokan diekstraksi menggunakan etanol 70% dengan metode maserasi hingga didapatkan ekstrak kental. Kemudian ekstrak kental ini difraksinasi dengan tiga pelarut yaitu n-heksan, etil asetat dan metanol. Dilakukan uji pendahuluan aktivitas antibakteri menggunakan metode disc diffusion pada fraksi etil asetat dan fraksi metanol-air, dari hasil yang didapatkan fraksi metanol-air memiliki zona hambat lebih besar dari fraksi etil asetat. Fraksi metanol-air diuji aktivitas antibakteri dengan tiga konsentrasi yaitu 5000 µg/disk, 6000 µg/disk, dan 7000 µg/disk dengan rata-rata zona hambat secara berurutan sebesar 11,30 mm; 12,16 mm; dan 13,20 mm. selanjutnya dibuat sediaan sabun cair dengan empat variasi konsentrasi sebesar 0% (F1 basis), 25% (F2), 30% (F3) dan 35% (F4). Lalu diuji aktivitas antibakteri, hasil pengujian rata-rata zona hambat secara berurutan sebesar 0 mm; 11,09 mm; 11,94 mm; dan 12,27 mm. Formula sabun cair terbaik pada konsentrasi 30% dilihat dari hasil evaluasi. Kata kunci : daun mangkokan (Polyscias scutellaria (Burm.F)Fosberg.), antibakteri, sediaan sabun cair, Staphylococcus epidermidis
Copyrights © 2020