Suatu kebiasaan yang sering dijumpai pada masyarakat tani Indonesia adalah melaksanakan dua atau lebih kegiatan usahatani secara bersama. Sebagai contoh usahatani antara sektor tanaman pangan dengan sektor peternakan atau sektor perkebunan dengan sektor peternakan.Indikasi dari pola usaha tani tersebut dapat dilihat dari jumlah ternak yang dimiliki hanya terdiri dari 2 atau 3 ekor pemeliharaan ternak seperti ini pun dilakukan dengan mengandalkan pada pengalaman turun temurun yang dimiliki oleh masyarakat tani. Menurut Dirjen Peternakan bahwa sistem pemeliharaan ternak skala rumah tangga dapat memenuhi permintaan daging lokal, oleh sebab itu peternak tradisional tidak dapat disepelekan keberadaannya.Dalam rangka mengetahui kegiatan usahatani ternak sapi di Kabupaten Morowali Utara khususnya Desa Molores, maka perlu dilakukan penelitian analisis pendapatan usahatani ternak sapi. Data yang telah dikumpulkan, ditabulasi kemudian dianalisis secara kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis pendapatan dan kelayakan usahatani.Rata-rata pendapatan usahatani responden peternak sapi di Desa Molores, Kabupaten Morowali Utara adalah sebesar Rp. 7.575.692, dengan rata-rata total biaya dikeluarkan Rp. 424.308 dan rasio atau perbandingan penerimaan dan biaya R/C-ratio yaitu 18.85. Hal ini menunjukan bahwa usahatani ternak sapi yang dikelola oleh responden di Desa Molores, Kabupaten Morowali Utara layak diusahakan.Untuk meningkatkan kualitas dan produksi usahatani ternak diDesa Molores Kabupaten Morowali Utara, diharapkan pemerintah memperhatikan perkembangan masyarakat dalam pengelolaan usahatani ternak sapi.
Copyrights © 2015