SEL Jurnal Penelitian Kesehatan
Vol 4 No 1 (2017): SEL Jurnal Penelitian Kesehatan

MALARIA DAN PERAN MEDIA KOMUNIKASI TERHADAP PEMAHAMAN TENTANG MALARIA PADA MASYARAKAT DI KABUPATEN NAGAN RAYA, ACEH

Veny Wilya (Unknown)
Andi Zulhaida (Unknown)
Yasir Yasir (Unknown)



Article Info

Publish Date
28 Jul 2017

Abstract

Promosi kesehatan merupakan proses pemberdayaan masyarakat untuk memelihara, meningkatkan, melindungi dan mempengaruhi lingkungan, perilaku, serta kualitas kesehatan. Media sebagai alat bantu komunikasi diperlukan agar masyarakat mendapatkan informasi mengenai usaha pengendalian dan pencegahan malaria. Penelitian bertujuan untuk mengetahui peran media komunikasi dalam memahami konsep malaria. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain potong lintang. Pemilihan sampel dilakukan secara simple random sampling dengan besaran sampel menggunakan rumus lemeshow. Jumlah sampel pemeriksaan darah jari secara mikroskopis sebanyak 888 responden dan sampel wawancara sebanyak 232 responden dengan rincian Kecamatan Padang Panjang 82 responden, Beutong 75 responden, dan Alue Bilie 75 responden. Hasil pemeriksaan darah jari menunjukkan bahwa tidak ditemukan Plasmodium sp. pada responden di Kabupaten Nagan Raya Provinsi Aceh. Hasil wawancara menunjukkan bahwa sebanyak 94,7% responden di Kecamatan Beutong, 85,30% responden di Kecamatan Alue Bilie, dan 76,80% di Kecamatan Padang Panjang memahami dengan baik konsep malaria. Media komunikasi yang paling berperan dalam penyebarluasan informasi di Kecamatan Padang Panjang (74,4%), Kecamatan Alue Bilie (45,3%), dan Kecamatan Beutong (42,7%) adalah televisi. Media yang mempunyai peran paling kecil di Kecamatan Beutong (1,3%) dan Padang Panjang (1,2%) adalah majalah, sedangkan di Kecamatan Alue Bilie (2,7%) adalah radio. Promosi kesehatan melalui media televisi perlu ditingkatkan karena dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Health promotion is a process of society empowerment to maintain, improve, protect and influence environment, behavior, and health quality. Media as a communication tool is needed to get information of society about the effort of controlling and preventing malaria. The aim of this research was to know the role of communication media in understanding the concept of malaria. This research is descriptive with cross sectional design. The sample selection was done by simple random sampling with sample size using lemeshow formula. Number of samples of microscopic blood examination were 888 respondents and 232 respondents were interviewed with details (Padang Panjang Sub-district 82 respondents, Beutong 75 respondents, and Alue Bilie 75 respondents). The result of finger blood examination showed that Plasmodium sp. was non found in respondents at Nagan Raya District Aceh Province. The interview result shows that 94,7% of respondents in Beutong Sub-district, 85,30% of respondents in Alue Bilie Sub-district, and 76,80% in Padang Panjang sub-district understand well malaria concept. The most communication media role of disseminating information in Padang Panjang Sub-district (74.4%), Alue Bilie Sub-district (45.3%), and Beutong Sub-district (42.7%) were television. The smallest media role in Beutong Sub-district (1.3%) and Padang Panjang (1.2%) was magazine, while in Alue Bilie Sub-district (2.7%) was radio. Health promotion through television media needs to be improved because it can reach all levels of society.

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

sel

Publisher

Subject

Biochemistry, Genetics & Molecular Biology Health Professions Medicine & Pharmacology Public Health Veterinary

Description

SEL Jurnal Penelitian Kesehatan is a journal managed by Aceh National Agency on Health Research and Development (Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Aceh) twice a year in July and November. This journal provides a forum for exchanging ideas about theory, methodology and fundamental issues ...