Pasca perdamain Aceh yang terjadi pada 15 Agustus 2005 silam, mampu melepaskan masyarakat dari belenggu penderitaan. Perdamaian tersebut juga sudah merubah berbagai kebiasaan dan aktivitas-aktivitas masyarakat, salah satu dari pergesekan adalah lahirnya sebuah transformasi baru pada aktivitas dan efektivitas dakwah. Tulisan ini akan mengkaji tentang sebuah transformasi aktivitas dan efektivitas dakwah di Aceh yang terjadi pada pasca konflik dan fase kemerdekaan. Dengan menggunakan metode deskriptif analisis, penulis berupaya menganalisis aktivitas dakwah yang terjadi di Aceh pada fase tersebut. Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa transformasi dan perbedaan yang menonjol pada aktivitas dakwah tersebut terdapat pada kedudukan dakwah itu sendiri. Sementara pada efektivitasnya terdapat perbedaan pada efek-efek dakwah tersebut. Transformasi tersebut mampu melahirkan berbagai efek-efek tertentu, sehingga masyarakat Aceh menjadikan dakwah sebagai urgensi dalam setiap sendi kehidupan mereka.
Copyrights © 2019