Nelayan tradisional beroperasi menggunakan perahu berpenggerak mesin dan dayung dengan kapasitas dibawah 5 GT, tanpa dilengkapi peralatan pelayaran untuk komunikasi dan navigasi. Permasalahan timbul ketika terjadi kecelakaan laut yang menimpa nelayan, akan kesulitan untuk dilakukan pencarian atau pertolongan. KKP bersama Labs247 pada tahun 2017 membuat perangkat navigasi yaitu alat Pemantauan Kapal Berbasis AIS, alat ini seperti perangkat mobile yang digunakan diperahu nelayan tradisional untuk diawasi oleh pihak pengawas lalu lintas laut. Namun alat Pemantauan Kapal Berbasis AIS dirasa kurang kecil dan kompak serta tidak adanya socket untuk me-recharge baterai. Tujuan penelitian untuk mendesain ulang alat Pemantauan Kapal Berbasis AIS dengan membuat desain casing baru dan desain bracket untuk meletakkan perangkat Pemantauan Nelayan Berbasis AIS yang disingkat PELAYAR’S. Metode menggunakan analisis deskriptif melalui pengambilan data dilapangan dan internet yang dilanjutkan dengan membuat desain perangkat PELAYAR’S dengan menggunakan AutoCAD 2014 dan Sketch-up 2014. Dari penelitian dihasilkan desain casing dengan volume 3000 cm3 disertai socket untuk me-recharge baterai, serta desain bracket. Setelah desain perangkat PELAYAR’S ini jadi, tahap selanjutnya akan dibuat prototipe agar dapat dipakai nelayan tradisional saat melaut. Pemakaian perangkat PELAYAR’S akan mempermudah pengawasan nelayan tradisional dilaut, sehingga saat terjadi kondisi darurat nelayan tradisional dapat menggunakan perangkat PELAYAR’S untuk meminta pertolongan.
Copyrights © 2020