Orientasi mementingkan kehidupan duniaw i telah menjadi fenomena yang terjadi dalam masyarakat muslim setelah abad pertama Hijriyah. Inilah yang menjadi konteks lahirnya asketisisme dalam sejarah Islam. R?bi„ah al-„Adaw ?yah muncul sebagai sosok sufi perempuan pertama yang menggeser orientasi tasaw uf mainstream saat itu, yakni sangat menginginkan surga di akhirat dan sangat takut pada siksa neraka. R?bi„ah mengenalkan konsep cinta kepada Allah sebagai ajarannya, cinta karena unsur-unsur kerinduan („ishq) dan cinta (ma?abbah) “cinta karena kau layak dicinta”. Baginya tidak ada alasan apa pun yang dapat mengalahkan kerinduan dan kecintaannya kepada Allah, bahkan lamaran dari pangeran sekalipun. Ibadahnya semata-mata karena rindu dan cinta kepada Allah, bukan karena mengharap surga dan takut neraka-Nya. Konteks masyarakat muslim masa kini yang terjangkiti w abah hedonisme dan profit oriented, nilai kesederhanaan dan ketulusan cinta dari perjalanan hidup R?bi„ah harus segera diaktualisasikan dalam kehidupan, demikian juga pembelajaran kesederhanaan dan ketulusan cinta harus segera diformulasikan dengan serius oleh lembaga pendidikan Islam dalam desain pembelajarannya.
Copyrights © 2017