Berangkat dari pengalaman dilingkungan penulis yang memandang binatang babi dengan stigma buruk sebagai bahasa umpatan, simbol dari koruptor, daging binatang babi sumber penyakit, hama tanaman dan binatang yang paling kotor. Binatang bab memiliki sifat dan organ tubuh yang hampir sama dengan manusia, yaitu memiliki sifat lapar dan memakan segalanya, sedangkan organ tubuh yang hampir sama adalah jantung, ginjal dan pangkreas, binatang ini juga memiliki rasa takut seperti manusia, golongan babi disebut dengan Suide, yang terdiri dari Warthog, Babi Janggut, Babi Kerdil, Babi Rusa, Babi hutan raksasa, Babi Batang dan Babi semak Afrika. Binatang babi dipilih sebagai ide karena ingin memvisualisasikan beberapa stigma buruk terhadap binatang babi. Dengan gaya yang dipilih gaya dekoratif. Media yang digunakan adalah media kanvas dan teknik yang digunakan adalah teknik plakat (opaxue). Penciptaan karya lukis bertujuan untuk kritik sebagian oknum dalam pelanggaran norma, sebagai penyadaran berprilaku untuk kehidupan kita bersama, untuk mendorong kreativitas dalam mengekplorasi elemen-elemen seni rupa dan mengungkapkan stigma buruk yang disampaikan melalui binatang babi. Penciptaan ini dilakukan melalui tahapan pembentukan (forming), tahapan pewarnaan (colloring), tahapan penyelesaian (finishing). Sampai terciptanya lima karya seni lukis terkait dengan judul yang diangkat yaitu ?Babi Sebagai Ide Penciptaan Karya Seni Lukis?, pada karya pertama berjudul ?Babi Bahasa Ungkapan?. Pada karya kedua berjudul ?Babi Lambang Koruptor?. Pada karya ketiga berjudul ?Babi Sumber Penyakit?. Pada karya keempat berjudul ?Babi Hama Tanaman?. Dan pada karya kelima berjudul ?Babi Hewan Kotor?.Kata Kunci: Babi, Inspirasi, Seni Lukis.
Copyrights © 2020