Pendapatan petani dan perusahaan perkebunan karet belum optimal karena harga komoditi karet fluktuatif. Diversifikasi usaha menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan produktivitas lahan dan nilai ekonomi perkebunan karet. Tujuan tulisan review iniadalah (1) mendeskripsikan strategi peningkatan nilai tambah perkebunan karet melalui diversifikasi usaha, (2) menyajikan sistem tumpangsari berbasis karet, integrasi karet-ternak, pemanfaatan biji karet, ekstraksi protein lateks, dan pemanfaatan kayu karet sebagai alternatif untuk memperoleh keuntungan yang optimal.Jarak tanam yang renggang dapat dimanfaatkan sebagai sumber pendapatan dengan pola tumpangsari selama tanaman belum menghasilkan (TBM).Peningkatan nilai tambah lainnya dapat dilakukan dengan integrasi karet-ternakmemanfaatkan gulma di areal perkebunan karet sebagai pakan. Endosperm biji karet dapat diolah menjadi tepung pakan dan biodiesel, sedangkan cangkang biji dapat diproses menjadi karbon aktif yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Pemanfaatan sumberdaya non-lateks selain meningkatkan nilai tambah kebun, juga dapat digunakan sebagai alternatif sumber pendapatan untuk meminimalisir dampak harga karet yang rendah.
Copyrights © 2020