Artikel ini mencoba melakukan pembacaan dekonstruksi atas novel Cerita Calon Arang karya Pramoedya Ananta Toer yang seringkali dimaknai secara hitam-putih dengan bineritas atas tokoh yang baik dan yang jahat. Melalui metode dekonstruksi yang meliputi serangkaian tahapan verbal, tahapan tekstual dan tahapan linguistik didapati sebuah multiplisitas pada diri tokoh Carita Calon Arang seperti Empu Baradah dan Calon Arang yang ternyata tidak sekedar baik dan buruk secara mutlak.
Copyrights © 2018