Inovasi Home Care Apoteker melalui Supervisi Penggunaan Obat Geriatri untuk Meningkatkan Kepatuhan Terapi Penyakit Kronis

Yuhansyah Nurfauzi (STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap)
Djoko Wahyono (Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)
Fita Rahmawati (Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)
Nanang M. Yasin (Universitas Gadjah Mada Yogyakarta)

Jurnal Farmasi Klinik Indonesia
Vol 9, No 2 (2020)

Pelayanan kefarmasian di Indonesia saat ini bergeser mengikuti paradigma patient-oriented. Meningkatnya jumlah pasien lanjut usia (lansia) dengan penyakit kronis membuat apoteker perlu mengembangkan upaya edukatif dan kolaboratif berbasis komunitas seperti home care. Klien home care yang mendapatkan banyak obat untuk penyakit kronis dari dokter dan apotek sering mengalami Drug Related Problems (DRP) serta dianggap mendapatkan sedikit supervisi atau bahkan tidak mendapatkannya sama sekali di rumahnya. Tujuan artikel review ini adalah untuk membahas aktivitas supervisi apoteker pada pelayanan kefarmasian untuk pasien lansia dalam konteks home care yang dapat mengungkapkan dan meningkatkan kepatuhan terapi. Penelitian yang memenuhi kriteria inklusi diambil dari basis data jurnal Pubmed, Science Direct, dan Google Scholar. Hasil penelusuran pustaka dari 16 artikel menunjukkan bahwa aktivitas supervisi terhadap terapi obat merupakan elemen pelayanan kefarmasian home care. Supervisi penggunaan obat oleh apoteker kepada pasien lansia yang mengalami penyakit kronis terbukti dapat meningkatkan kepatuhan apabila dilaksanakan secara inovatif dalam konteks home care. Model pelayanan yang terintegrasi dan berbasis komunitas seperti pelayanan di klinik atau rawat jalan di rumah sakit memberikan kesempatan kepada apoteker untuk berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya dalam rangka meningkatkan kepatuhan. Aktivitas supervisi meliputi rekonsiliasi obat, identifikasi dan manajemen masalah terkait obat, monitoring beberapa parameter klinis, penyesuaian rejimen dan dosis terapi, edukasi serta koordinasi pelayanan dengan tenaga kesehatan lainnya. Supervisi terapi obat dalam home care terbukti mampu mengungkap lebih banyak DRP dan angka ketidakpatuhan sekaligus memberikan solusinya. Kepatuhan dapat ditingkatkan dengan upaya-upaya inovatif untuk mendesain perangkat pendukung yang sesuai dengan kebutuhan pasien dan memudahkan apoteker dalam mentransfer pelayanannya.Kata kunci: Apoteker, home care, kepatuhan, lanjut usia, penyakit kronis, supervisi Pharmacist Home Care Innovation through Supervision of Geriatric Drug Use to Improve Adherence with Chronic Disease Therapy AbstractThere is currently a shift in the pharmaceutical care provided in Indonesia towards the patient-oriented paradigm, alongside the increasing number of elderly with chronic diseases. Therefore, it is important to develop pharmacist activities towards drug therapy management, through community-based education and collaboration, including home care service. This provision by doctors and pharmacies to clients with drugs for chronic diseases often lead to Drug Related Problems (DRP), and are considered to encourage little or no supervision. The purpose of this review, therefore, is to discuss the pharmacist’s supervision activities for elderly patients, in the context of home care, relevant to identify and improve therapy adherence. Furthermore, studies evaluated to have met the inclusion criteria were collected from journal databases, including Pubmed, Science Direct and Google Scholar. A total of sixteen articles showed supervision activities on drug therapy to be the element of pharmaceutical home care services. Hence, improved levels have been implicated in increased adherence, following an innovative implementation in the context of home care. Moreover, integrated and community-based service models, comprising services in clinics or outpatients in hospitals provide opportunities for pharmacists to collaborate with other health workers, and consequently promote adherence. The possible supervision activities include medication reconciliation; DRP identification and management; clinical parameters monitoring; adjusting therapy regimens and doses; education; and coordination of services with other health workers. These approaches have been proven to increase the average DRP per patient, and the non-adherence rate while providing a solution. However, adherence is possibly enhanced by design tools appropriate to the individual needs, and capable of facilitating the transfer of pharmacists’ services.Keywords: Adherence, chronic disease, elderly, home care, pharmacist, supervision