Latar Belakang: Pengalaman belajar mahasiswa terdiri dari pembelajaran teori, laboratorium/pembelajaran praktik dan praktik klinik. Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian hasil belajar, bahwa beban studi pendidikan Diploma terdiri dari 40 % teori dan 60 % praktik. Berdasarkan hal tersebut untuk mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal diperlukan pengelolaan pembelajaran praktik/praktik klinik atau disebut juga pembelajaran Laboratorium yang efektif dan efisien. Tujuan: untuk mengetahui hubungan antara manajemen laboratorium dengan pencapaian kompetensi dalam praktik KDPK dan Antenatal Care mahasiswi Semester IV Prodi DIII Kebidanan STIKes Sumatera Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dan retrospektif dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel yang akan ditetapkan dalam penelitian ini yaitu total sampling sebanyak Jumlah populasi penelitian terdiri dari 89 orang mahasiswi semester IV Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Sumatera Barat. Analisa yang digunakan adalah univariat dan bivariat. Hasil: penilaian manajemen laboratorium sebagian besar yaitu 64% (cukup). Pencapaian kompetensi praktik KDPK sebagian besar adalah 62,2 (sedang) dan untuk praktik Antenatal Care sebagian besar yaitu 61.4 (sedang). Terdapat hubungan yang bermakna antara manajemen laboratorium dengan pencapaian kompetensi dalam praktik KDPK dan Antenatal Care mahasiswa prodi DIII Kebidanan STIKes Sumbar, dengan keeratan hubungan yang cukup dengan arah yang positif. Kesimpulan: Manajemen laboratorium yang cukup perlu ditingkatkan pada perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi agar dapat tercapai kompetensi mahasiswa dalam praktik kebidanan yang baik.
Copyrights © 2020