ABSTRAKPenerapan siklus tebang pada pengelolaan hutan alam produksi sering berubah-ubah. Simulasi siklustebang dapat memproyeksikan jumlah pohon masak tebang pada siklus tebang berikutnya. Penelitian inibertujuan untuk memprediksi pertumbuhan dan hasil tegakan tinggal, khususnya jumlah pohon masaktebang pada siklus kedua menggunakan siklus tebang 25, 30 dan 35 tahun. Penelitian dilakukan di plotpenelitian (seri Petak Ukur Permanen/PUP) sistem TPTI di areal kerja PT. Gunung Meranti, ProvinsiKalimantan Tengah. Luas seri PUPadalah 6 ha dan pengambilan data dilakukan tahun 1998, 2000, 2002,2005 dan 2010. Pemodelan dan simulasi menggunakan Stella 9.0.2 dalam bentuk diagram alir diameterpohon pada kelas diameter 10-19 cm, 20-29 cm, 30-39 cm, 40-49 cm, 50-59 cm dan 60 cm ke atas. Modelini menggunakan persamaan ingrowth,upgrowth,mortality, dinamika kerapatan tegakan (N/ha) dandinamika luas bidang dasar (B/ha) tegakan tinggal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerapatanpohon masak tebang pada siklus tebang kedua sebesar 11,85 pohon/ha, 15,48 pohon/ha dan 17,13pohon/ha masing-masing pada penerapan siklus tebang 25, 30 dan 35 tahun. Target produksi kayusebaiknya menyesuaikan dinamika tegakan tinggal. Model simulasi ini dapat memberi gambaran yangrealistis terhadap target produksi kayu berdasarkan siklus tebang, struktur dan komposisi tegakan tinggal.
Copyrights © 2012