ABSTRACTNitrogen fixation not only occurs in the symbiosis between legumes and Rhizobium bacteria, but also between non- legume plants and other type of microorganisms, for example symbiosis between Casuarina equisetifolia and Frankia. The morphological characteristics of C. equisefolia is not widely known yet, especially its nodule formation and its capacity to fix nitrogen. This research was aimed to 1) investigate the characteristics of Frankia root nodules of C. equsetifolia at pot and field experiment, 2) acquire the Frankia isolates which are fastest formed on C. equsetifolia. Observation of  the rate of root nodules formation carried out in pots with zeolite planting medium. Isolates used as treatments were derived from the selection of the different morphological characteristics of isolates from some coastal areas, namely: Madura (M1, M3, M4, M5, M6, M7, M8, M10, M11), Tepus (T1, T2, T3, T4), Samas (S1) and without inoculation (Kt) as control. Each of isolate was inoculated into 4 seedlings. The formation, development and amount of root nodules were observed every 2 weeks. The results found similar forms of  root nodules in the pot and field experiment. The outer part of root nodules performed soft colour but getting darker and harder inside the nodules. Root nodulation was observed at all isolates 4 weeks after inoculation, with mean number of nodules is 2.55 (34.86%). This study concluded that the isolates of M5 and M6 are best to use as a source of inoculum for the production of C. equisetifolia seedlings, because of its ability to form root nodule concurrently within 2 weeks.ABSTRAKMekanisme penambatan nitrogen tidak hanya terjadi pada simbiosis antara jenis Legum dengan Rhizobium, tetapi juga antara jenis non-legum dengan jenis mikroorganisma yang lain. Contohnya adalah antara jenis cemara udang dengan Frankia. Karakter morfologi jenis ini belum banyak diketahui terutama pada kemampuan pembentukan bintil akar dan kapasitasnya dalam menambat nitrogen. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui tentang karakteristik bintil akar jenis cemara udang pada percobaan pot dan lapangan, 2) mendapatkan isolat Frankia dari bintil akar yang paling cepat membentuk bintil akar pada tanaman cemara udang. Pengamatan terhadap kecepatan pembentukan bintil akar dilakukan di dalam pot dengan media tanam zeolit. Isolat yang digunakan sebagai perlakuan diperoleh dari seleksi terhadap karakteristik morfologi isolat yang berbeda dari tanaman asal Madura (M1, M3, M4, M5, M6, M7, M8, M10, M11), Tepus (T1, T2, T3, T4), Samas (S1) dan tanpa inokulasi (Kt). Masing- masing isolat diinokulasikan pada 4 (empat) semai cemara udang. Pengamatan dilakukan setiap 2 (dua) minggu sekali, diamati perkembangan, pembentukan dan jumlah bintil akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat kesamaan ragam bentuk bintil akar cemara udang dalam percobaan pot dan lapangan. Bagian permukaan bintil akar dalam pertumbuhannya selalu berwarna lebih muda, makin ke arah dalam semakin gelap dan keras. Semua isolat yang diuji pada semai cemara udang mampu membentuk bintil akar setelah 4 (empat) minggu diinokulasi dengan rata-rata jumlah bintil akar yang terbentuk 2,55 buah (34,86%). Isolat M5 dan M6 paling baik digunakan sebagai sumber inokulum untuk pembuatan semai cemara udang, karena dalam waktu 2 (dua) minggu semua bibit serempak membentuk bintil akar.
Copyrights © 2012