Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh kadar CaCO3 terhadap pembentukan fasa superkonduktor BSCCO-2223 dengan menghitung tingkat kemurnian fasa yang terbentuk, melihat stuktur mikro dan efek Meissnernya. Variasi CaCO3 yang digunakan sebesar 1,95; 2,00; 2,05 dan 2,10 mol menggunakan metode pencampuran basah dengan suhu kalsinasi 800 °C selama 10 jam dan suhu sintering 865 °C selama 30 jam. Hasil XRD menunjukkan tingkat kemurnian fasa yang terbentuk meningkat seiring dengan bertambahnya kadar Ca dan optimum pada kadar Ca 2,05 mol dan menurun pada kadar Ca 2,10 mol. Fraksi volume tertinggi didapatkan sebesar 74,48 % pada sampel kadar Ca 2,05 mol. Sedangkan fraksi volume terendah sebesar 48,17 % pada sampel kadar Ca 1,95 mol. Sementara, derajat orientasi tertinggi 11,61 % pada kadar Ca 2,05 mol. Derajat orientasi terendah 6,63 % pada kadar Ca 1,95 mol. Hasil SEM semua sampel telah terorientasi serta memiliki ruang kosong antar lempengan (void) yang relatif sedikit. Hasil efek Meissner hanya pada sampel kadar Ca 2,05 mol yang mengalami efek Meissner lemah berupa penolakan medan magnet. Kata Kunci : Uperkonduktor BSSCO-2223, CaCo3, Fraksi Volume, Derajat Orientasi, Efek Missner
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020