Kajian ini bertujuan untuk memberikan uraian tentang penetrasi politik kolonial Belanda pada awal abad ke-20 sekaligus menjadi latar gerakan perlawanan yang berkobar di Kerajaan Luwu hingga runtuhnya dinasti-dinasti kerajaan di Sulawesi Selatan. Kajian ini memperlihatkan aspek pentas sejarah yang berlatar politik di Sulawesi Selatan, munculnya sikap anti kolonialisme, dan proses awal penerapan undang-undang desentralisasi. Kajian ini menggunakan pendekatan kajian sejarah politik yang tidak terlepas dari kerangka metode sejarah yang sudah umum digunakan, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi . Hasil dari kajian ini memberikan gambaran sikap anti kolonial di Kerajaan Luwu yang dilatari penolakan raja Luwu untuk mengakui pemerintah Hindia-Belanda sebagai pemerintah yang berdaulat di Sulawesi Selatan melalui penandatangananperjanjian pendek (korte verklaring).
Copyrights © 2017