Jagung merupakan salah satu produk pertanian yang biasa ditanam oleh petani.  Saat ini jagung menjadi komoditas pertanian yang sedang dikembangkan di Kabupaten Kutai Kartanegara melalui gerakan Revolusi Jagung.  Gerakan revolusi jagung ini bertujuan agar tingkat produksi jagung di kabupaten ini dapat meningkat. Salah satu jenis jagung yang ditanam petani adalah jagung manis. Jagung jenis ini disukai oleh konsumen karena memiliki cita rasa yang enak dan dapat dijadikan bahan baku membuat sayur olahan maupun langsung dikonsumsi dengan cara direbus maupun dibakar. Petani dalam bercocok tanam jagung tentu menggunakan berbagai input atau faktor produksi.  Dari dari beberapa faktor produksi salah satu input yang harus ada adalah penggunaan benih jagung.  Tanpa adanya benih jagung maka kegiatan budi daya jagung manis tidak dapat terlaksana. Penggunaan input dan adaya hasil dapat dituangkan ke dalam sebuah fungsi produksi.  Dari fungsi produksi ini kita dapat mengetahui bagaimana posisi penggunaan input dalam kegiatan budi daya jagung manis ini, apakah sudah mencapai titik optimal atau belum. Sesuai dengan teori produksi, fungsi produksi yang baik adalah mengikuti ?hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang?.  Dari hukum ini maka fungsi produksi yang tepat adalah sekurang kurangnya berbentuk persamaan kuadrat, dan penulis mencoba menemukan fungsi produksi polinomial pangkat tiga. Hasil penelitian penulis pada budi daya jagung manis di Desa Manunggal Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang menghasilkan sebuah fungsi produksi yang terjadi adalah fungsi produksi linier yaitu Y = 2.5833 X.  Persamaan ini menunjukkan bahwa kegiatan produksi yang terjadi belum mencapai titik optimal.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020