Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk menilai keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk). Pembangunan manusia di Jawa Timur mengalami peningkatan selama periode 2011 hingga 2016. Oleh karena itu, peningkatan IPM tersebut perlu dijaga agar IPM di Provinsi Jawa Timur lebih meningkat. Peningkatan IPM berdampak kepada peningkatan kualitas hidup masyarakat di Provinsi Jawa Timur. Guna meningkatkan IPM, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan IPM perlu ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan IPM di Provinsi Jawa Timur tahun 2016 menggunakan model regresi linier OLS (Ordinary Least Square) dan Geographically Weighted Regression (GWR), mengetahui variabel yang mempengaruhi IPM dan membandingkan efektifitas kedua model tersebut. Hasil penelitian disimpulkan bahwa metode regresi OLS lebih efektif dalam memodelkan IPM dibandingkan dengan model GWR berdasarkan nilai Akaike’s Information Criterion (AIC). Nilai AIC pada regresi OLS (77,78) lebih rendah dibandingkan dengan model GWR (190,5837). Variabel independen yang mempengaruhi nilai IPM berdasarkan regresi OLS yaitu angka partisipasi kasar SMU (X1), jumlah rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan (X2) dan angka kematian bayi (X3) dengan nilai R2 sebesar 78,86%. Hal ini menunjukkan bahwa keragaman yang dapat dijelaskan oleh model regresi OLS pada IPM di Jawa Timur tahun 2016 sebesar 78,86%.
Copyrights © 2019