Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana masyarakat petani dalam menumbuhkan nilai kesetiakawanan sosial melalui kesenian gejog lesung. Metode yang digunakan deskriptif kualitatif untuk mengungkap makna subjektif secara mendalam fenomena sosial yang terjadi pada masyarakat petani dalam menumbuhkan nilai kesetiakawanan sosial melalui kesenian gejog lesung. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Bantul dengan setting lokasi Kecamatan Pajangan. Sumber data dipilih secara purposive, yakni informan yang memiliki wawasan memadai tentang kesenian tradisional gejog lesung dan mampu menginformasikan secara jelas mengenai peralatan dan perkembangan seni gejog lesung serta nilai kesetiakawanan yang ditumbuhkan masyarakat petani melalui kesenian tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, pengamatan lapangan, dan studi dokumentasi. Analisis data secara kualitatif untuk mendeskripsikan secara narasi tentang makna di balik fenomena dari obyek yang dikaji. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa masyarakat petani senantiasa menumbuhkan nilai-nilai kesetiakawanan sosial melalui kesenian gejog lesung. Nilai kesetiakawanan sosial yang ditumbuhkan meliputi nilai gotong royong, kepedulian sosial, tolong menolong, rela berkorban, kebersamaan, dan nilai tenggang rasa. Direkomendasikan agar pemerintah melalui Kementerian Sosial cq Direktorat Kepahlawanan, Keperintisan, dan Kesetiakawanan Sosial, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, serta berbagai lembaga berkompeten bersinergi merumuskan kebijakan penumbuhan nilai kesetiakawanan sosial melalui pencanangan program yang menyelaraskan antara kegiatan yang dilakukan dengan keberadaan kesenian tradisional seperti seni gejog lesung.
Copyrights © 2018