Tulisan ini akan membahas tentang dimensi psikolinguistik bahasa Arab yang berorientasi pendidikan karakter. Saat pendidikan mengalami berbagai kendala prinsip dalam memanusiakan manusia menuju perubahan yang lebih baik sebagai orientasi dasar pendidikan, pendidikan karakter bangsa muncul dengan menawarkan empat pilar pengembangan yang meliputi olah hati, olah pikir, olah rasa, dan olah raga sebagai menifestasi dari nilai luhur pancasila. Dalam dimensi psikolinguistik, pembelajaran bahasa Arab yang cenderung dianggap sebagai suatu aktivitas yang mengikis nasionalisme akan kecintaan terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bisa menjadi proses yang semakin memperkokoh nasionalisme tersebut dengan melakukan integrasi keempat pilar pendidikan karakter bangsa tersebut dalam kegiatan pembelajaran bahasa Arab. -------------------------------This article is going to discuss about psycholinguistics point of view in the Arabic language which is oriented to character education. When education meets some principles obstacle in putting human be a human to be better as basic orientation of education, national character education emerges with four pillar of development whichare included heart cultivation, thought cultivation, sense cultivation, and physical cultivation as the manifestation of Pancasila moral values. In psycholinguistic point of view, Arabic language lesson tends to be considered as an activity which erodes nationalism in using Indonesia language as united language. However, Arabic language can be a process to strengthen the nationalism by integrating the four pillar of national character education in learning Arabic language.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013