Al-Ulum
Vol 13, No 2 (2013): Al-Ulum

HUKUM DOMESTIKASI DAN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM KELUARGA

Ibrahim, Sulaiman ( Institut Agama Islam Negeri Sultan Amai Gorontalo)



Article Info

Publish Date
08 Jul 2014

Abstract

Tulisan ini mempertegas bahwa kepemimpinan laki-laki dalam keluarga tidak bersifat mutlak. Ia diikat dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Kepemimpinan itu pun lebih bernuansa fungsional, bukan struktural. Kepemimpinan laki-laki tidak sampai memutlakkan seorang isteri tunduk sepenuhnya. Isteri tetap masih mempunyai hak untuk bermusyawarah dan melakukan tawar-menawar keinginan dengan suami berdasarkan argumen yang rasional-kondisional. Peran domestikasi perempuan adalah suatu kondisi dimana perempuan melaksanakan tugas-tugas domestik sekaligus peran publik. Tugas-tugas ini harus diposisikan sebagai alternatif yang dapat dipilih berdasarkan kesepakatan antara suami dan isteri, sehingga ketika kondisi menghendaki, keduanya dapat bertukar tugas berdasarkan prinsip kerjasama.This paper emphasizes that male headship in the family is not absolute. He was tied with the requirements that must be met. Leadership that was more nuanced functional, not structural. Male leadership not to comply fully absolutize wife. Wife still has the right to deliberation and bargaining with the desire of the husband based on rational argument-conditional. Domestication role of women is a condition in which women perform domestic duties as well as public role. These tasks should be positioned as an alternative that can be selected by agreement between the husband and wife, so that when the conditions require, they can exchange assignments based on the principle of cooperation.Tulisan ini mempertegas bahwa kepemimpinan laki-laki dalam keluarga tidak bersifat mutlak. Ia diikat dengan persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi. Kepemimpinan itu pun lebih bernuansa fungsional, bukan struktural. Kepemimpinan laki-laki tidak sampai memutlakkan seorang isteri tunduk sepenuhnya. Isteri tetap masih mempunyai hak untuk bermusyawarah dan melakukan tawar-menawar keinginan dengan suami berdasarkan argumen yang rasional-kondisional. Peran domestikasi perempuan adalah suatu kondisi dimana perempuan melaksanakan tugas-tugas domestik sekaligus peran publik. Tugas-tugas ini harus diposisikan sebagai alternatif yang dapat dipilih berdasarkan kesepakatan antara suami dan isteri, sehingga ketika kondisi menghendaki, keduanya dapat bertukar tugas berdasarkan prinsip kerjasama.------------------------This paper emphasizes that male headship in the family is not absolute. He was tied with the requirements that must be met. Leadership that was more nuanced functional, not structural. Male leadership not to comply fully absolutize wife. Wife still has the right to deliberation and bargaining with the desire of the husband based on rational argument-conditional. Domestication role of women is a condition in which women perform domestic duties as well as public role. These tasks should be positioned as an alternative that can be selected by agreement between the husband and wife, so that when the conditions require, they can exchange assignments based on the principle of cooperation.

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

au

Publisher

Subject

Religion Economics, Econometrics & Finance

Description

Al-Ulum adalah jurnal yang terbit berkala pada bulan Juni dan Desember, ditelaah dan direview oleh para ahli dalam bidangnya, diterbitkan oleh lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, Indonesia ISSN 1412-0534 E-ISSN 2442-8213 Al-Ulum ...