âNur Muhammadâ merupakan konsep yang tidak asing dalam wacana tasawuf falsafati. Demikian pula di Gorontalo, teks-teks âNur Muhammadâ juga dikenal luas. Teks-teks tersebut, sabahagian penulis temukan terkumpul di sebuah koleksi naskah dengan tema âIsraâ Miâraj). Mungkin ini dikarenakan naskah tentang âNur Muhammadâ dibacakan setiap bulan, biasanya tanggal 27 bulan Rajab, yakni acara peringatan Israâ dan Miâraj. Artikel ini menunjukkan bahwa naskah âNur Muhammadâ di Gorontalo bukan karya asli sarjana local Gorontalo, tetapi merupakan re-adaptasi dan salinan teks dari âNur Muhammadâ Melayu klasik. Asumsi ini didasarkan pada analisa teks, perbadingan dengan naskah-naskah lainnya, serta analisa kehidupan social-budaya komnitas Muslim Gorontalo yang mentradisikan membaca naskah-naskah sesuai hari besar Islam.  ----------------âNur Muhammadâ is a popular concept in the discourse of Sufism falsafati. In Gorontalo, texts of Muhammad Nur iw widely known. The texts, as the author of the findings gathered in a collection of manuscripts under the theme "Israâ Miâraj". Because it is a manuscript on Nur Muhammad is a commonly red each month of Rajab, exactly 27 Rajab regarding event-Isra Miraj. This paper shows that the manuscript Gorontalo Nur Muhammad is not the original work of local scholars Gorontalo, but it is a re-adaptation and copy the text of Nur Muhammad Classical Malay. This assumption is based on text analysis, and comparison with historical texts (manuscripts) others, as well as socio-cultural analysis of the Muslim community that mentradisikan Gorontalo reading the manuscripts on Islamic day events.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2011