Pemilihan Gubernur DKI Jakarta adalah salah satu simbolisasi momentum konsolidasi demokrasi di Indonesia, seluruh rakyat Jakarta harus mengenal calon kandidat yang akan menjadi pemimpinnya. Debat Cagub dan Cawagub diadakan untuk mengetahui sejauh mana integritas calon, leadership, dan kapasitas kandidat dalam menjalankan program membangun Jakarta yang lebih baik ke depannya. Pelaksanaan Debat Cagub dan Cawagub ini berdampak pada persepsi masyarakat akan kepemimpinan calon kandidat setelah menjadi Gubernur Jakarta. Sentimen negatif dan positif pun bermunculan dalam memberi penilaian terhadap tiga paslon yang mencalonkan diri sebagai Cagub dan Cawagub DKI Jakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui topik - topik pembahasan apa saja yang mempengaruhi sentimen terkait Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan metode pengumpulan data dokumentasi dengan bantuan Perangkat Lunak Atlas. ti. Proses analisis dan klasifikasi dokumen menggunakan data dalam bentuk teks dokumen yang diambil dari media online detik.com . Data yang dikumpulkan adalah dokumen berisi tentang Debat Calon Gubernur pada tahun 2017 yang diambil dari Debat pertama pada tanggal 13 Januari 2017,Debat kedua pada tanggal 27 Januari 2017, dan Debat ketiga pada 10 Februari 2017. Berdasarkan hasil analisis dokumen pada media online detik.com terkait dengan Debat Cagub dan Cawagub DKI Jakarta tahun 2017, hasil klasifikasi menunjukkan bahwa opini terbanyak terdapat pada Debat ketiga dengan 151 opini positif dan 145 opini negatif.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2018