Kemiskinan di Jawa Timur merupakan problematika hingga sekarang. Berbagaiprogram telah direncanakan guna menanggulangi permasalahan tersebut. Agar program tersebut dapat terlaksana optimal, perlu strategi perencanaan yang mendalam terutama terkait pemetaan daerah dan karakteristik kemiskinannya. Metode hierarki complete linkage digunakan untuk mengelompokkan daerah-daerah berdasarkan kemiripan karakteristik. Penggunaan metode hierarki dengan teknik pengukuran jarak hanya memberikan satu solusi dalam penyelesaiannya, yaitu didasarkan pada ukuran kemiripan pada teknik jarak yang digunakan. Sehingga penelitian ini menggunakan pendekatan multiscale bootstrap untuk memberikan ukuran ketidaktentuan dalam metode pengelompokan klasik hierarchical clustering. Metode ini bekerja dengan pendekatan bootstrap resampling untuk setiap kelompok (cluster).Pendekatan multiscale bootstrap dalam Hierarchical Cluster Analysis memiliki kestabilan pada saat iterasi B = 500. Hal itu dapat diketahui dari signifikansi nilai AU (P-values) yang mendekati 0.95 dengan nilai standar error bootstrap yang kecil.Terdapat lima kelompok(cluster) yang terbentuk dengan kemiripan satu dengan yang lain dan signifikan dengan nilai AU (Approximately Unbiased) p_value0,95. Berdasarkan signifikansi Approximately unbiassed (AU) p-values0,95, kelompok kelima yang terdiri dari Kabupaten Jember, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Pasuruan dapat dikatakan sebagai daerah yang masih cukup tinggi persentase kemiskinannya dibandingkan dengan kelompok 1, 2, 3,dan 4.Kata Kunci : Approximately Unbiassed (AU) p-values, clustering hierarki completelinkage, multiscale bootstrap, kemiskinan
Copyrights © 2015