Produksi beras organik diduga berdampak terhadap ketersediaan air. Penelitian menggunakan pendekatan analisis jejak air (water print) untuk mengidentifikasi total konsumsi air dalam proses produksi beras organik di Desa Mangunreja dan Desa Salebu, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya. Hasil perhitungan nilai water footprint pada proses budidaya dan proses produksi beras organik di kedua desa menunjukan bahwa Nilai water footprint beras organik lebih kecil (822,2 m3/ton) daripada nilai water footprint beras non-organik (2.304,6 m3/ton). Kata kunci: jejak air, produksi beras organik, konsumsi sumber daya air
Copyrights © 2012