Pembuatan zirkonium oksida (ZrO2) telah dilakukan dengan variasi massa natrium hidroksida (NaOH) terhadap perbandingan massa pasir mineral zirkon (ZrSiO4) yakni 1:2, 2:2, 3:2, dan 4:2. Teknik ini dilakukan dengan menggunakan natrium hidroksida untuk mendestruksi pasir zirkon pada temperatur 900 0C selama 2 jam. Fasa padat hasil destruksi yang telah digerus ditambahkan aquademineral untuk memisahkan natrium silikat dengan natrium zirkonat. Filtrat (natrium silikat) dan residu (natrium zirkonat) dipisahkan dengan penyaringan. Residu ditambahkan HCl pekat dalam kondisi panas pada suhu 80 0C untuk mengkonversi natrium zirkonat menjadi zirkonoksi klorida. Larutan zirkonoksi klorida diendapkan menggunakan larutan ammonium hidroksida (NH4OH) 12,5%. Pemisahan endapan dilakukan dengan penyaringan. Endapan yang dihasilkan dicuci dengan aquademineral panas, lalu dikeringkan, kemudian dikalsinasi pada suhu 900 0C selama 1 jam. Zirkonium oksida yang dihasilkan dikarakterisasi dengan X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui komposisi struktur dan bentuk kristal. Hasil karakterisasi zirkonium oksida dengan intensitas tertinggi dan bentuk kristal terbaik adalah untuk perbandingan massa natrium hidroksida terhadap pasir mineral zirkon yakni 4:2, dengan intensitas = 971,88 pada sudut 2? = 30,27 O dan bentuk kristal yakni 100% tetragonal. Kata kunci : zirkon, zirkonium oksida, destruksi, kristalisasi, XRD
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013