AbstrakLimbah B3 (bahan berbahaya dan beracun) yangsemakin meningkat dikhawatirkan menimbulkan dampak yang lebih luas terhadapkesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup. Salah satu limbah B3 yang perlu mendapatkanpenanganan khusus karena dihasilkan dalam jumlah yang tinggi di masyarakatadalah minyak pelumas bekas. Oleh karena itu, diperlukansuatu metode pengolahan yang dapat mereduksi zat pencemar yang ditimbulkan olehminyak pelumas bekas, salah satunya adalah metode Acid Clay Treatment. Pengolahan yangdilakukan bertujuan untuk menentukan kondisi terbaik dalam penurunan logamberat timbal (Pb) pada pengolahan minyak pelumas bekas dengan metode Acid Clay Treatment dan untuk mengkajipenurunan kadar Pb yang terkandung pada minyak pelumas bekas. Adsorben yangdigunakan adalah kaolin yang telah diaktivasi dengan asam sulfat. Pengolahanminyak pelumas bekas ini menggunakan tiga variasi, yaitu variasi konsentrasiadsorben, variasi waktu kontak, dan variasi tingkat keasaman (pH). Hasilpengujian pengolahan minyak pelumas bekas menunjukan bahwa kondisi terbaikpenurunan kadar Pb pada 150 ml minyak pelumas bekas terdapat pada konsentrasiadsorben 10 gram, waktu kontak 60 menit, dan pH 4,4. Efisiensi penurunan kadarPb yang didapat dengan menggunakan metode AcidClay Treatment dari kondisi terbaik adalah sebesar 56,71 %.Kata-kata kunci: limbahB3, acid clay treatment, kaolin, timbal
Copyrights © 2013