Kelancaran proses produksi pada suatu perusahaan salah satunya ditentukan oleh kondisi fasilitas produksiyang digunakan, hal tersebut menunjukkan bahwa pentingya peranan pemeliharaan fasilitas produksi.Pemeliharaan yang memburuk dapat mengakibatkan produk menjadi cacat dan juga dapat mengakibatkanongkos produksi menjadi meningkat karena fasilitas produksi mengalami kerusakan, untuk itu perlu adanyapemeliharan. Kegiatan pemeliharaan preventive di Perusahaan “Y†Gresik dalam pelaksanaannya masihkurang sehingga menimbulkan kerusakan baik itu ringan, sedang maupun berat. Kondisi tersebut sangatmerugikan karena menimbulkan biaya down time akibat fasilitas produksi tidak beroperasi. Untukmengurangi biaya tersebut, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan merencanakan pemeliharaanfasilitas, dengan menggunakan metode Markov Chain. Adapun usulan pemeliharaan tersebut adalah :1. Pemeliharaan preventif pada status 3 (kerusakan sedang) dan pemeliharaan korektif pada status 4(kerusakan berat) (P1).2. Pemeliharaan preventif pada status 2 (kerusakan ringan) dan pemeliharaan korektif pada status 3(kerusakan sedang) dan 4 (kerusakan berat) (P2).3. Pemeliharaan preventif pada status 2 (kerusakan ringan) dan 3 (kerusakan sedang) serta pemeliharaankorektif pada status 4 (kerusakan berat) (P3).4. Pemeliharaan korektif pada status 3 (kerusakan sedang) dan 4 (kerusakan berat) (P4).Berdasarkan hasil perhitungan biaya rata-rata ekspektasi dipilih usulan pemeliharaan P3 untuk masingmasingfasilitas produksi. Penghematan biaya yang tejadi adalah: untuk forklif sebesar 11,91%, cooking vatsebesar 15,06%, mesin slicer sebesar 9,16 %, mesin goullotine sebesar 12,48%, mesin glue speader sebesar10,47%, mesin hot press sebesar 34,18%, mesin hand cutting sebesar 27,58%, mesin sander sebesar 11,86%,genset sebesar 24,8 %, boiler sebesar 14,78%.
Copyrights © 2009