Kultivasi
Vol 19, No 2 (2020): Jurnal Kultivasi

Respons pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun terhadap aplikasi pupuk NPK dan pupuk organik cair kaya fosfat

Hidayati Karamina (Universitas tribhuwana tunggadewi)
Edyson Indawan (Unitri)
Ariani Trisna Murti (Unitri)
Tri Mujoko (UPN Veteran Jatim,Surabaya)



Article Info

Publish Date
11 Aug 2020

Abstract

AbstrakSalah satu teknologi untuk meningkatkan produktivitas mentimun yaitu dengan aplikasi pemupukan. Penelitian bertujuan untuk menentukan pengaruh pupuk NPK dan pupuk organik cair yang kaya fosfat terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman dan hasil dari tanaman mentimun. Penelitian ini dilaksanakan bulan Maret sampai Mei 2017 di kebun petani, Kelurahan Tlogomas, Kota Malang. Rancangan percobaan yang digunakan ialah Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor dan diulang 3 kali. Faktor pertama adalah dosis pupuk NPK, terdiri dari 4 taraf, yaitu 100 kg ha-1, 200 kg ha-1, 300 kg ha-1 dan 400 kg ha-1. Faktor kedua adalah dosis pupuk organik cair, terdiri dari 3 taraf, yaitu 100 cc L-1, 150 cc L:-1 dan 200 cc L-1. Pupuk organik cair terbuat dari campuran daun lamtoro dan air seni kambing. Adapun variabel pengamatan yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, dan berat buah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara pupuk NPK dan pupuk organik cair. Bobot buah mentimun tertinggi dicapai pada aplikasi pupuk NPK dengan dosis 200 kg ha-1sedangkan pada aplikasi pupuk organik cair dengan dosis 100 cc L-1Kata kunci : NPK, Pupuk organik cair, Mentimun.AbstractOne of the technologies to increase cucumber productivity is fertilization application. The aim of this study was to determine the effect of NPK and high phosphate liquid organic fertilizers on vegetative growth and yield of cucumber plants. This research was conducted from March to May 2017 in the farmer's garden, Tlogomas Village, Malang City. The experimental design used factorial randomized block design that consisted of two factors and repeated 3 times. The first factor was NPK fertilizer doses, that consisted of 4 levels, there were 100 kg ha-1, 200 kg ha-1, 300 kg ha-1 and 400 kg ha-1. The second factor was organic liquid fertilizer doses, that consisted of 3 levels, there were 100 cc L-1, 150 cc L-1 and 200 cc L-1. Organic liquid fertilizer was made from Leucaena leucocephala leaves and goat urine. The observed variables were plant height, number of leaves, and fruits weight. The results showed that there was no interaction between NPK and liquid organic fertilizers. The highest cucumber fruit weight was achieved in the application of NPK fertilizer at a dose of 200 kg ha-1 while in the application of liquid organic fertilizer at a dose of 100 cc L-1.Keyword : NPK fertilizer, Organic liquid fertilizer, cucumber

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

Kultivasi

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di ...