Drama seperti genre sastra yang lainya selalu identik dengan penggunaan bahasa kiasan dalam menyampaikan ekspresinya kepada pembaca. Khususnya drama, kalimat – kalimat dan kata – kata kias tersebut akan terefleksikan melalui dialog diantara para tokoh dalam cerita. Dari dialog yang dilakukan oleh para tokoh tersebut maka akan dapat dianalisis dan diobservasi elemen – elemen figuratif yang lain, semacam karakterisasi, struktur cerita, seting atau latar, tone, dan juga tema. Sayangnya, bagi sebagian besar mahasiswa, memahami elemen – elemen figuratif tersebut merupakan persoalan yang sulit, apalagi jika drama tersebut adalah drama klasik, seperti drama A Streetcar Named Desire karya Tennessee Williams. Dengan demikian salah satu solusi yang digunakan untuk membantu tingkat pemahaman para mahasiswa terhadap elemen – elemen figuratif ini adalah dengan cara memanggungkan atau menampilkannya dalam pentas drama di kelas. Makalah ini akan mengamati dan menganalisis strategi – strategi yang digunakan untuk memberikan tingkat pemahaman elemen – elemen figuratif dalam drama. Strategi – strategi yang digunakan tersebut terdiri dari beberapa tahap, yaitu: persiapan, diskusi, pengarahan, dan penampilan.Kemudian langkah selanjutnya, setelah penampilan, mahasiswa diberikan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner untuk mengukur tingkat pemahaman terhadap elemen – elemen figuratif mahasiswa setelah mereka menampilkan secara langsung drama tersebut.
Copyrights © 2012