Menarik untuk dikaji corak teologi Muhammad Abduh. Teologi rasionalkah yang mendorong lahirnya dinamisasi atau teologi tradisional yang mendorong kepada kondisi statis. Banyak orang tidak sepakat tentang corak teologinya. Tetapi yang harus dipahami adalah ketidaksepakatan itu merupakan cermin dari bervariatifnya barometer yang dijadikan standar untuk menilainya. Menurut pemikiran Muhammad Abduh tersebut, dapat dipahami bahwa wujud tersusun dari Khaliq dan Makhluk, adanya pencipta dan yang dicipta. Oleh karenanya, semua yang ada dalam wujud ini selain Allah Swt. Adalah makhlukNya. Alam terdiri atas alam abstrak dan alam nyata. Sedangkan alam manusia terbagi ke dalam dua golongan; golongan khawas dan awam. Dalam sistem teologi Abduh, akal mempunyai peranan yang sangat penting. Baginya, untuk memperoleh iman sejati dibutuhkan pemikiran rasional. Yang pasti, bagi Muh. Abduh, wahyu menaruh keyakinan yang amat dalam terhadap keunggulan wahyu dalam membantu akal untuk mengatasi kelemahannya. Yang pasti juga bahwa wahyu tidak hanya berfungsi sebagai informasi, tetapi juga berfungsi sebagai konfirmasi.
Copyrights © 2020