Limbah nata de coco merupakan nata yang tidak dapat dijadikan sebagai produk setelah proses sortasi sehingga menghasilkan limbah padat dan masih jarang dimanfaatkan. Limbah nata de coco memiliki kandungan selulosa sebesar 42,567% yang dapat digunakan dalam pembuatan plastik biodegradable. Metode yang digunakan adalah metode inversi fasa yaitu dengan menguapkan pelarut yang telah dicetak pada plat kaca. Pada penelitian ini serbuk limbah nata de coco terdiri dari tiga variasi yaitu 2 ; 2,5 ; dan 3 gram serta variasi penambahan kitosan yaitu 2,5 ; 3 ; dan 3,5 gram. Pada pembuatan bioplastik ini juga ditambahkan gliserol sebagai zat pemlastis. Bioplastik yang dihasilkan dari berbagai perbandingan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Hasil pengujian kuat tarik optimal yang diperoleh yaitu pada perbandingan selulosa : kitosan (2,5 : 3,5) sebesar 4,22 Mpa dan uji elongasi optimal pada perbandingan selulosa : kitosan (3 : 3,5) sebesar 3,28%. Nilai uji ketahanan air optimal yang diperoleh yaitu pada perbandingan selulosa : kitosan (2 : 3,5) sebesar 70,93%. Pada analisis gugus fungsi (FTIR) tidak ditemukan adanya gugus fungsi baru dalam bioplastik dibandingkan dengan gugus fungsi yang ada pada bahan pembentuknya. Pada uji biodegradabilitas, diperoleh nilai biodegradabilitas sekitar 80% - 100%Â setelah ditanam di dalam tanah selama 14 hari.
Copyrights © 2020