International Maritime Organization mengeluarkan peraturan untuk mengurangi kandungan sulphur pada bahan bakar kapal menjadi maksimal 0.5 wt% per 1 Januari 2020. Artinya, penggunaan High Sulphur Fuel Oil sebagai bahan bakar kapal harus diganti dengan Low Sulphur Fuel Oil. Salah satu jenis LSFO yang dapat diproduksi menjadi bahan bakar kapal jenis MFO Low Sulphur adalah PTCF dari PT. TPPI. Namun nilai viskositas PTCF tergolong rendah, sehingga diperlukan proses melalui metode blending dengan MBC dari PPSDM Cepu yang merupakan residu jenis Low Sulphur Waxy Residue dengan nilai pour point tinggi. Berdasarkan review jurnal, dilakukan penentuan titik optimal blending yang bertujuan untuk mengetahui komposisi blending yang tepat melalui perhitungan terhadap viskositas dan pour point blending dengan metode refutas dan biaya blending MBC:PTCF. Studi literatur ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh blending terhadap viskositas, pour point, dan komposisi blending yang optimal terhadap karakteristik produk MFO LS yang mengacu pada SK Dirjen Migas No. 0179.K/10/DJM.S/2019. Variabel yang digunakan adalah persentase rasio MBC:PTCF sebesar 20:80; 25:75; 30:70; 35:65; 40:60; 50:50 dan diperoleh komposisi optimal pada komposisi 30:70 dengan viskositas sebesar 18.1 cst, pour point sebesar 25.6oC, dan biaya sebesar 59.4027 usd/bbl.
Copyrights © 2020