Peranan mangrove sebagai shelter dapat memacu terjadinya molting karena mangrove mengandung nutrient unsur N,P,K sehingga kepiting cepat moulting teknik ini dikembangkan untuk mempercepat moulting kepiting bakau. Tujuan penelitian untuk mengkaji peranan mangrove sebagai shelter dengan persentase penutupan pada luasan media pemeliharaan yang berbeda dengan diberi pakan buatan terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan kepiting bakau. Metode penelitian dengan menggunakan hewan uji kepiting bakau ukuran 144g±0.53 Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL), 4 perlakuan dan 3 ulangan, pemberian daun mangrove dengan berbagai penutupan permukaan pada berbagai persentase yaitu perlakuan A (tanpa mangrove), B (25% mangrove luasan permukaan/m2), C (50% mangrove luasan permukaan/m2) dan D (75% mangrove luasan permukaan/m2). Penelitian dilakukan di tambak yang pematangnya dikelilingi tanaman mangrove sebagai shelter seluas ± 1500 m2 dengan teknik budidaya monokultur sistem intensif menggunakan karamba plastik masing-masing karamba diisi kepadatan 1 ekor/karamba atau 10 ekor/10 karamba/m2. Digunakan 120 basket dengan diberi pakan buatan dengan kandungan protein 35% sebanyak 5% perbiomas perhari yang diberikan pada pagi dan sore hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mangrove sebagai shelter pada kepiting bakau yang diberi pakan buatan dengan kandungan protein 35 % dan lemak nabati (5%) berpengaruh sangat nyata (p<0,01) terhadap pertumbuhan bobot mutlak, FCR dan kelulushidupan kepiting bakau. Pertumbuhan bobot mutlak tertinggi diperoleh dari perlakuan D (56.5±0.750 g) FCR terendah pada D (2.841663±0.5011) serta kelulushidupan kepiting bakau perlakuan D (93.33±11.55%). Peran mangrove sebagai tanaman pelindung (shelter) dapat memperbaiki kualitas air, sehingga kondisi kualitas air media pemeliharaan kepiting bakau layak, serta dapat meningkatkan kehidupan kepiting bakau yang ramah lingkungan
Copyrights © 2014