This article is a literary analysis on Pramoedya Ananta Toer‘s novel Midah Simanis Bergigi Emas by using Pierre Bourdieu‘s concept of social space, arena, capital, habitus, and distinction. This analysis examines the struggle of the main character Midah to achieve independence in the social space. The result shows that although she gets various forms of discrimination in the social space, both private and public, she able to perform a variety of efforts and strategies to optimize and develop her capitals to achieve success and independence of life.Artikel ini adalah analisis sastra pada novel Pramoedya Ananta Toer yang berjudul Midah Simanis Bergigi Emas dengan menggunakan konsep Pierre Bourdieu yaitu konsep ruang sosial, arena, modal, habitus, dan perbedaan. Analisis ini membahas perjuangan tokoh utama, Midah, untuk mencapai kemandirian dalam ruang sosial. Hasilnya menunjukkan bahwa meskipun dia mendapat berbagai bentuk diskriminasi dalam ruang sosial, baik pribadi maupun publik, ia mampu melakukan berbagai upaya dan strategi untuk mengoptimalkan dan mengembangkan modal baginya untuk mencapai keberhasilan dan kemandirian hidup.
Copyrights © 2014