This study is aimed at analyzing the social criticism conveyed in the song “Moncik Badasi” (white collar rat- like corruptor). The writer used semantic and communicative methods in translating the song lyrics into Indonesian. The former method is the main priority so as the song writer’s typical characteristics are conserved. The later method is used in case of getting difficulty in translating local language words, phrases, and sentences into Indonesian by using the former one. The study shows that “Moncik Badasi” song conveys social criticism toward the formal leaders, the law personnels (police and justice), and society leaders. The song writer delivered his critics politely in the song. The lyrics do not only criticize certain parties, but also appreciate the government accomplished programs and give solution so as the existing problems in community and nation could be solved. Penelitian ini bertujuan untuk menerjemahkan dan mendeskripsikan kritik sosial yang terdapat dalam lagu “Moncik Badasi”. Penulis menggunakan metode semantis dan komunikatif untuk menerjemahkan lirik lagu tersebut ke bahasa Indonesia. Penggunaan metode semantis menjadi prioritas utama penulis agar ciri khas penulis lagu tetap terjaga. Metode komunikatif digunakan jika terdapat kesulitan menerjemahkan kata, frasa dan kalimat dari bahasa daerah tersebut ke bahasa Indonesia jika menggunakan metode semantis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lagu “Moncik Badasi” menyuarakan kritik sosial terhadap para pemimpin, penegak hukum (polisi dan hakim), serta ninik mamak. Penulis lagu menyuarakan kritiknya dengan santun dalam lagu “Moncik Badasi” tersebut. Lirik lagu “Moncik Badasi” tidak hanya menyuarakan kritik terhadap pihak-pihak tersebut, tetapi juga memberi apresiasi terhadap program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah serta memberi solusi agar masalah yang ada dalam masyarakat dan bangsa Indonesia dapat teratasi.
Copyrights © 2013