Stunting merupakan gangguan pertumbuhan linier yang tidak sesuai dengan umur. Salah satu faktor penyebab stunting yaitu tidak diberikannya ASI eksklusif pada bayi. Angka kejadian stunting persentase status gizi balita pendek (pendek dan sangat pendek) di Indonesia Tahun 2013 adalah 37,2%, jika dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan tahun 2007 (36,8%) tidak menunjukkan penurunan/ perbaikan yang signifikan. Persentase tertinggi pada tahun 2013 adalah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (51,7%), Sulawesi Barat (48,0%) dan Nusa Tenggara Barat (45,3%) sedangkan persentase terendah adalah Provinsi Kepulauan Riau (26,3%), DI Yogyakarta (27,2%) dan DKI Jakarta (27,5%) walupun DI Yogyakarta merupakan angka kejadian stunting yang rendah tetapi belum memenuhi target prevalensi di Indonesia sebesar 20 % (Kenmenkes, 2013). Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional dengan populasi seluruh balita yang terdapat di Posyandu Kelurahan Kricak Tegalrejo Kota Yogyakarta sebanyak 780 balita. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 117. Analisa data yang digunakan adalah uji chi-square. Berdasarkan hasil penelitian diketahui ada hubungan pemberian ASI Eksklusif dengan kejadian stunting dibuktikan dengan hasil uji chi-square menunjukan secara berurutan p-value yaitu 0,01 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,317.
Copyrights © 2019