Latar Belakang : Survey kesehatan daerah menunjukkan Kabupaten Pekalongan menduduki posisi kedua tertinggi jumlah AKI sebesar 184/100.000 kelahiran hidup (Dinkes, 2012). Kegiatan pemantauan Prong safe motherhood merupakan salah satu upaya pencegahan kematian ibu maternal, termasuk optimalisasi kelas ibu yang belum merata optimal pada semua wilayah di Kabupaten Pekalongan. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji secara komparasi apakah ada perbedaan yang cukup signifikan dalam pelayanan ANC, dan kegiatan deteksi dini kehamilan berisiko, dan mengeksplorasi secara mendalam penyebab, persepsi manfaat, hambatan dan kendala, efektivitas sosialisasi informasi pembentukan kelas ibu, peran provider kesehatan, keaktivan kader kesehatan diantara wilayah yang sudah optimal dan belum optimal dalam penyelenggaraan kelas ibu. Metode : Penelitian ini menggunakan survey analitik berjenis exploratory research menggunakan pendekatan kuantitatif dengan pendalaman jawaban, dengan desain kasus kendali. Hasil : Pada pengujian komparasi T-Test didapatkan hasil ada perbedaan yang signifikan rata-rata antara peran provider kesehatan, keaktifan kader kesehatan, sosialisasi kelas ibu, persepsi manfaat, persepsi hambatan dan kendala dan persepsi alasan belum terbentuknya kelas ibu diwilayah kasus (Wonokerto) dan control (Tirto I). Kata kunci : implementasi, kelas ibu.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013