Pengaruh tingkat kebisingan lalu lintas terhadap kepadatan lalu lintas memiliki korelasi yang baik, dengan jumlah kendaraan yang melewati di ruas jalan dapat dilihat dari hubungan yang cukup linier antara kedua variabel yaitu kebisingan lalu lintas dan kepadatan lalu lintas, diketahui bahwa terdapat variabel yang mempengaruhi tingkat kebisingan tersebut, diantaranya adalah kepadatan lalu lintas, lebar jalan, jenis kendaraan dan benda benda sekitar jalan yang dapat meredam atau mementulkan bunyi. Kepadatan kendaraan di sekitarnya memberikan konstribusi besar pada kebisingan yang di terima oleh Masjid Assalafiyah Cigombong, dengan kontribusi sebesar 68,281 dB. Tingginya kebisingan yang diterima asjid Assalafiyah Cigombong, dipengaruhi oleh banyaknya kendaraan yang melintas di ruas jalan Mayjen Edi Sukma KM 22 yang setiap 1 jam rata-rata sebanyak 3.874 kendaraan. Kebisingan yang diterima tersebut, selain dipengaruhi oleh banyaknya kendaraan yang melintas, dipengaruhi juga oleh lingkungan sekitar masjid. Kebisingan yang terjadi di lingkangan masjid sudah saatnya memerlukan penanganan yang serius, mengingat pengaruh buruk dari kebisingan terhadap kesehatan manusia pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Berbagai penanganan kebisingan telah banyak dilakukan terutama terkait tiga hal, yaitu pada sumber suara, media suara dan penerima. Penanganan secara arsitektural lebih tepat ditunjukan pada penanganan media perambatan suara.
Copyrights © 2016