Di Indonesia, ada lebih dari setengah dari balita menderita gizi buruk. Malnutrisi menyebabkan beberapa masalah seperti keterlambatan pertumbuhan, penurunan fungsi kognitif, psikomotor, dan sistem kekebalan tubuh anak-anak. Masalah ini terjadi karena anak yang menderita gizi buruk akan mengalami kekurangan energi dan protein serta kekurangan beberapa zat gizi mikro yang penting. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara anemia dan perkembangan balita di Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah anak usia 6-60 bulan. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 158 anak. Data primer diperoleh dengan menggunakan Denver Development Screening Test (DDST) dan uji hemoglobin digital. Analisis menggunakan Kendall Tau. Hasil penelitian menemukan 49,4% menderita anemia ringan, dan 69,6% dalam perkembangan normal. Kesimpulan yang dapat diambil tidak ada korelasi antara perkembangan anak usia dini dengan anemia. Dengan kata lain, anak-anak yang menderita anemia mungkin masih memiliki perkembangan normal.
Copyrights © 2016