Stunting adalah gangguan pertumbuhan dengan nilai z skore TB/U kurang dari -2 SD.Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan stunting. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan potong lintang. Populasi balita di Dusun Teruman berjumlah 980 anak, sampel berjumlah 108 balita yang diambil melalui purpossive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan KMS (Kartu Menuju Sehat).Data univarat dianalisis secara deskriptif sederhana, data bivariat dianalisis menggunakan uji Chi Square dan data multivariat diuji menggunakan Regresi Logistik Ganda. Penelitian ini menemukan balita stunting sebesar 27.8%, faktor yang berpengaruh terhadap kejadian stunting adalah berat badan lahir (p=0,017;OR= 4.625), pengetahuan ibu tentang gizi (p=0.000;OR=0.208), pola perawatan kesehatan balita (p=0.000;OR=0.200), panjang badan lahir (p=0.000;OR=0.129), pendapatan perkapita (p=0.000;OR=0.129), dan pola pemenuhan gizi (p=0.000;OR=0.033). Riwayat sakit, status pekerjaan ibu, status pendidikan ibu, jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, dan pengasuh utama tidak terbukti berhubungan dengan kejadian stunting. Balita dengan berat badan lahir <2.500 gram lebih berisiko 11 kali menderita stunting, panjang badan lahir <48 cm memiliki 0.2 kali risiko menderita stunting. Anak dengan pemenuhan gizi yang kurang memiliki risiko terkena stunting sebesar 0.26 kali, anak dengan kualitas perawatan kesehatan yang kurang baik memiliki risiko 0.2 kali lipat menderita stunting, ibu yang pengetahuannya tentang gizi kurang 0.14 kali lebih berisiko menderita stunting, dan anak dengan pendapatan perkapita keluarga rendah 0.1 kali lebih berisiko untuk tumbuh stunting. Disarankan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan kepedulian terhadap kesehatan ibu hamil dan pola asuh anak di saat sehat maupun sakit.
Copyrights © 2018